Jumat, 10 Oktober 2014

Pengorbanan Para Istri Nabi

Pengorbanan adalah hal yang paling sulit untuk kita lakukan dalam kehidupan ini. Namun ada saja orang - orang yang rela berkorban demi membahagiakan orang - orang yang ada di sekitarnya. Hal ini pula yang telah dicontohkan oleh para istri nabi dan rasul berikut ini. Mereka rela mengorbankan kebahagiaannya, hidupnya dan harta benda bahkan cintanya demi kejayaan Islam dan orang -orang yang dicintainya.

  1. Siti Sarah, merupakan istri pertama dari Nabiyullah Ibrahim as. Siti Sarah memiliki wajah yang sangat cantik. Bahkan Nabi Ibrahim pernah berkata, "Belum ada wanita cantik yang memiliki kecantikan seperti Hawa hingga saat ini selain Sarah". Siti Sarah masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan Nabiyullah Ibrahim. Perkawinan yang telah lama dibina oleh Nabiyullah Ibrahim dan Siti Sarah belum dikaruniai anak. Sebagai seorang perrempuan Siti Sarah menyadari kekurangan yang dimilikinya. Ia rela mengorbankan perasaan dan cintanya demi bakti dan kebahagiaan suami tercinta. Siti Sarah meminta Nabi Ibrahim untuk menikahi Siti Hajar. Seorang hamba sahaya berkulit hitam yang dihadiahkan oleh raja Mesir kepadanya. Walau ada rasa cemburu yang timbul saat mengetahui Siti Hajar akhirnya hamil dan melahirkan Nabi Isma'il as. Dengan berat hati ia pun meminta Nabi Ibrahim membawa Siti Hajar pergi jauh dan tidak kembali lagi ke rumahnya.
  2. Siti Hajar, istri kedua dari Nabiyullah Ibrahim as. Perkawinan Siti Hajar dengan Nabiyullah Ibrahim terjadi atas permintaan Siti Sarah, istri pertama Nabi Ibrahim. Dari Siti Hajar, lahirlah Nabi Ismail as. Saat nabi Ismail lahir, Siti Sarah istri nabi Ibrahim yang pertama merasakan cemburu yang sangat besar dan meminta Nabi Ibrahim untuk membawa Siti Hajar dan Nabi Ismail jauh dari tempat tinggalnya. Akhirnya Nabi Ibrahim membawa Siti Hajar dan Nabi Ismail menuju Baitul Haram. Pengorbanan yang dilakukan oleh Siti Hajar adalah ketika ia melapangkan dadanya ketika Nabi Ibrahim meninggalkannya di sebuah lembah tandus berdua dengan Nabi Ismail. Namun ia yakin, Nabi Ibrahim tidak akan meninggalkannya tanpa alasan tertentu dan ia percaya ini adalah perintah dari Allah. Tinggallah Siti Hajar dan Nabi Ismail di padang pasir tanpa setetes air dan makanan. Tangisan nabi Ismail, membuat Siti Hajar bingung. Akhirnya ia meninggalkan Ismail dan berlari -lari antara dua bukit yaitu Shafa dan Marwah untuk mencari air. Hal ini akhirnya menjadi salah satu rukun haji untuk mengenang kembali pengorbanan Siti Hajar. Dalam kepiluannya Siti Hajar kembali pada Ismail dan terkejut melihat ada sebuah mata air yang memancar di dekat kaki Nabi Ismail. Kiranya Allah tidak akan pernah menyia - nyiakan hamba yang senantiasa tawakkal padaNya. Siti Hajar mengucapkan " zam - zam" yang artinya berkumpullah. Maka mata air itu pun berkumpul menjadi sebuah telaga. Tempat Siti Hajar dan Nabi Ismail akhirnya menjadi tempat istirahatnya para kabilah - kabilah niaga. Pengorbanan kedua yang dilakukan oleh Siti Hajar adalah kita ia harus mengikhlaskan Nabi Ismail disembelih atas perintah Allah SWT. Kesedihannya sebagai seorang ibu yang akan kehilangan anak tercintanya di buang jauh - jauh. Rasa cintanya kepada Allah lebih besar dan rela mengorbankan Ismail sebagai bukti cintanya ke pada Allah SWT.
  3. Siti Khadijah, merupakan istri pertama dari Nabi Muhammad SAW. Wanita pertama yang memeluk Islam. Istri yang rela mengorbankan harta bendanya demi kejayaan Islam. Wanita tangguh yang tak pernah takut pada kafir Quraisy. Selalu setia dan mendukung segala syiar Islam yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Siti Khadijah adalah wanita suku Quraisy yang paling kaya saat itu. Namun ia tidak ragu mengeluarkan hartanya untuk mendukung dakwah Nabi SAW. Senantiasa menenangkan rasulullah ketika beliau gelisah setelah mendapatkan wahyu dari Allah SWT. Khadijah tampil mendampingi Rasulullah dengan penuh kasih sayang, cinta, dan kelembutan. Wajahnya senantiasa membiaskan keceriaan, dan bibirnya meluncur kata-kata jujur. Setiap kegundahan yang Rasulullah lontarkan atas perlakuan orang-orang Quraisy selalu didengarkan oleh Khadijah dengan penuh perhatian untuk kemudian dia memotivasi dan rnenguatkan hati Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam. Bersama Rasulullah, Khadijah turut menanggung kesulitan dan kesedihan, sehingga tidak jarang dia harus mengendapkan perasaan agar tidak terekspresikan pada muka dan mengganggu perasaan suaminya.  
  4. Aisyah Humaira ra, istri termuda dari Nabi Muhammad SAW. Istri Nabi SAW yang paling banyak meriwayatkan hadist.Aisyah ra ikut terlibat dalam peperangan besar melawan bangsa kafir Quraisy, seperti perang badar, Uhud dan khandaq. Aisyah ikut membantu menyediakan makanan bagi para prajurit Allah. Pengorbanan Aisyah bukan hanya itu. Beliau juga pernah mengorbankan perasaanya ketika di fitnah selingkuh dengan Safwan bin Muatal. Perasaannya sedih ketika Nabi SAW tidak berbicara dan bersikap dingin padanya. Beliau belum mengetahui mengapa Rasulullah bersikap begitu padanya. Aisyah meminta izin pada Rasulullah untuk pulang kerumah orangtuanya. Setiba di rumah baru beliau tahu tentang berita perselingkuhannya. Aisyah terkejut dan menangis tersedu -sedu. Akhirnya turunlah wahyu Allah sebagaimana tercantum dalam surat An - Nur 11 - 26, yang menyatakan kesucian Aisyah ra.
    Safwan bin Muatal
    ishah menyaksikan pelbagai peristiwa penting yang membentuk pelbagai aspek masyarakat Islam pertama di kota Madinah. Antaranya adalah perubahan arah kiblat dari Masjid Al-Aqsa di Baitul Maqdis ke Kaabah di Mekah. Beliau juga terlibat dan menyaksikan peperangan Badar, Uhud dan Khandak di antara pihak Islam dan pihak bukan Islam Quraisy. - See more at: http://www.mohamadazhan.com/2011/06/kisah-sayyidatina-aisyah-ra-aisyah.html#sthash.j0fxHjmc.dpuf

Tidak ada komentar: