Siang membakar kepala. Otak berasa mendidih. Apalagi bila siang-siang begini harus melihat pemandangan yang sangat tidak menyenangkan mata. Sebulan lalu kenal melalui Facebook. Dari foto profil yang terpajang sepertinya cowok itu ganteng sekali dan pastinya membanggakan hati bila dijadikan pacar.
Cinta menyedot cepat jus jeruk dari gelas yang ada dihadapannya. Ia ingin segera pergi dari cafe tersebut. Tapi bagaimana caranya. Tadi dia pergi dengan Iwan, cowok yang sekarang ada di depan matanya. Bukan cowok idamannya ! Rambut gimbal, awut-awutan. Kulitnya hitam terbakar matahari. Bau parfum murahan menyengat hidung, bercampur dengan asamnya keringat.
"Gimana Cin? Jadi nggak kita pacaran?" Iwan mengajukan pertanyaan yang sangat menakutkan baginya. Duh...mengapa nasibku bisa seburuk ini ! Cinta menggerutu dalam hati.
"Hmm...gimana ya ? Kita berteman aja deh ! Sepertinya kita cocok sebagai teman saja".
"Lho...bukannya kita udah seperti pacaran di Facebook ?
"Hmm...iya sih, tapi sekarang sepertinya aku tidak bisa, karena sebenarnya aku sudah punya pacar sendiri. Di Facebook kita cuma pacaran maya saja". Cinta berusaha mencari alasan agar Iwan tidak memaksanya untuk menjadi pacaranya.
Sebenarnya selama ini Cinta belum pernah punya pacar. Ia merasa malu bila berjumpa dengan teman-temannya yang sudah punya pasangan dan bahkan ada yang sudah menikah. Makanya dia selalu rajin online di Facebook dan lebih memilih pertemanan dengan cowok-cowok yang berwajah ganteng. Akhirnya pilihannya jatuh pada Iwan. Menurutnya Iwan adalah cowok ganteng yang pintar dan bisa diajak berdiskusi apa saja yang sedang menjadi trend berita saat ini. Namun hayalan Cinta menjadi buyar, ketika melihat kenyataan jauh dari apa yang dibayangkannya.
"Itu bukan foto aku. Aku pake foto kawan untuk menjadi foto profil aku di Facebook" Iwan memberikan alasan mengapa ia memasang foto berwajah ganteng tetapi bukan wajahnya sendiri.
"Mengapa begitu ?" Cinta semakin kesal dan penasaran.
"Ya...nggak mungkin ada cewek yang mau jadi pacarku bila kupasang foto dengan wajahku sendiri. Secara wajahku mirip Kiwil begini !" Iwan menjawab dengan santai tanpa beban
Cinta diam seribu bahasa. Mending kawin sama Kiwil pikirnya. Walau jelek tapi dia adalah artis terkenal. Nah...sedang Iwan ! Lebih jelek daripada Kiwil, miskin lagi. Pacaran cuma dengan modal vespa butut.
"Aku pulang saja sekarang !" Cinta merasa tidak betah berlama-lama duduk dengan Iwan.
"Aku antar ya?"
"Nggak usah ! Aku naik taksi saja".
"Oya sudahlah kalau begitu ! Terimakasih sudah menjadi pacar mayaku". Iwan beranjak dari tempat duduknya. "Kamu yang bayarin ya? Aku lagi tidak punya uang nih ?!" Iwan pergi dengan santai dari hadapan Cinta.
"Apa ??!! Kamu kan cowok. Seharusnya kamu yang bayar !"
"Itu kalau kamu mau jadi pacarku. Tapi kamunya nggak mau dan aku malas mengeluarkan uang untuk orang yang tidak ada hubungannya denganku"
Duh...Tuhan...??? Mengapa Kau kirim aku cowok jelek dan menyebalkan ini. Cinta menghela nafas panjang. Gagal sudah misi pertamanya untuk mencari cowok online menjadi pacarnya. Cara apa lagi yang harus dilakukannya dan apa yang harus dikatakan pada sahabat-sahabatnya tentang pasangan hidupnya. Cinta menggigit-gigit kuku-kuku jarinya. Pikirannya menerawang jauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar